Kamis, 01 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI : METABOLISME SEL

METABOLISME SEL 




KERJA ENZIM KATALASE PADA ORGANISME


I.                   TUJUAN
1.      Mengetahui kerja enzim katalase pada berbagai sel organisme
2.      Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada kerja enzim katalase
3.      Mengetahui kadar enzim katalase secara kualitatif pada berbagai sel organisme

II.                DASAR TEORI
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
            Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung

III.             ALAT DAN BAHAN

1.      Hati Ayam (Protein segar) yang sudah berupa larutan
2.      H2O2 10 %
3.      HCl 0,1 M
4.      NaOH 0,1 M
5.      Lampu spiritus
6.      Lidi / Pembuat bara
7.      Tabung reaksi
8.      Pipet tetes


IV.             CARA KERJA
1.      Bersikan semua peralatan yang akan dipakai.
2.      Masukkan ekstrak hati yang sudah menjadi larutan ke dalam 4 tabung reaksi yang sudah disiapkan sebesar 1 ml.
3.      Tabung reaksi I yang berisi Ekstra panaskan sampai mendidih kemudian tetesi H2O2 sebanyak 5 tetes tutup dengan ibu jari, amati jika ada gelembung dan uji dengan bara api
4.      Tulis hasilnya.
5.      Tabung reaksi II + HCl 5 tetes, + H2O2, tutup dengan ibu jari amati, adanya gelembung, uji dengan bara api.
6.      Tabung reaksi ke III + NaOH 5 tetes + H2O2 lakukan hal yang sama seperti no. 5
7.      Tabung reaksi ke IV + H2O2 dan lakukan hal yang sama seperti no. 5

V.                TABEL PENGAMATAN
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Jumlah gelembung
Nyala api
Keterangan
1
Ekstrak dipanaskan + H2O2
++
 Tidak ada

2
Ekstrak + HCl + H2O2
                  +
Tidak ada

3
Ekstak + NaOH + H2O2
                  +
 Tidak ada

4
Ekstrak + H2O2
                 ++
 Ada


Catatan :
Ketika melakukan percobaan No. 1 (Ekstrak dipanaskan + H2O2), pengamat mengalami kesalahan pada percobaan. Hal ini dikarenakan kurangnya pematangan atau kurangnya kenaikan suhu pada ekstrak hati sehingga menyebabkan tetap bekerjanya enzim dengan baik dan membuat bara api tetap menyala. Dikarenakan hal tersebut, pengamat melakukan percobaan No. 1 sebanyak dua kali.

VI.             PERTANYAAN DAN JAWABAN
Pertanyaan
1.      Tentukan variabel kontrol. Variabel perlakuan, variabel respon dari kegiatan ini!
2.      Manakah jumlah gelembung yang paling banyak dan paling sedikit ?
3.      Mengapa pada suasana netral jumlah gelembung dan bara api menyala besar?
4.      Mengapa pada suasana asam dan basa gelembung sedikit dan tak nyala?
5.      Apa fungsi enzim katalase? Tuliskan reaksinya!
6.      Bila mana dalam tubuh kekurangan enzim katalase?
7.      Diproduksi oleh organel apa enzim katalase?
8.      H2O2 dalam kehidupan sehari-hari diberi nama apa dan apapula fungsinya ?
Jawaban
1.      Variabel kontrol, variabel perlakuan, variabel respon dari kegiatan ini adalah;
-          Variabel kontrol    :  Ekstrak Hati, H2O2
-          Variabel perlakuan: Suhu, pH
-          Variabel respon     : Jumlah gelembung, nyala api

2.      Jumlah gelembung yang paling banyak adalah perlakuan No. 4, yaitu Ekstrak yang ditambahkan dengan H2O2 dan paling sedikit adalah perlakuan No. 1, yaitu Ekstrak yang dipanaskan serta ditambahkan dengan H2O2

3.      Pada suasana netral jumlah gelembung dan bara api menyala besar karena enzim yang terdapat di dalam ekstraksi akan bekerja sangat baik (optimal) ketika pH 7 (netral) dan menyebabkan jumlah gelembung yang banyak serta nyala api yang besar.


4.      Pada suasana asam dan basa gelembung sedikit dan tak nyala dikarenakan derajat keasaman pH dapat membuat enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat dan menyebabkan sedikitnya gelembung serta tidak nyalanya bara di batang lidi pada tabung reaksi.
5.    Enzim katalase adalah enzim yang banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Enzim katalase ini berperan dalam mengurai senyawa peroksida yanga da du dalam tubuh. Lebih detil, senyawa tersebut bernama Hidrogen Peroksida atau H2O2. Ia merupakan hasil peranapasan dan terdapat di dalam sel-sel organisme. H2O2 ini harus dibuang. Pada posisi inilah enzim katalase dibutuhkan. Enzim ini akan melakukan serangkaian proses yang mengurai H2O2 menjadi oksigen dan juga air. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung.

Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2 –> 2H2O + O2

Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia

6.     Pada kondisi tertentu, organisme utamanya manusia bisa saja kekurangan enzim katalase. Kondisi kurangnya enzim ini akan memicu sejumlah penyakit antara lain: 

§  Akatalasia, yakni penyakit dimana seseorang mengalami kelainan pada darahnya sehingga gusi dan bagian mulutnya mudah terluka. Gejala ini akan muncul semakin sering setelah masa pubertas tiba. Penyakit ini diturunkan secara genetis.
§  Penyakit Vitiligo yakni sejenis penyakit kulit yang gejalanya muncul berupa bercak putih di beberapa bagian kulit tubuh. Hal ini merupakan indikasi H2O2 di dalam tubuh tidak sebanding dengan enzim katalase.
§  Rambut beruban. Gejala ini disebabkan melimpahnya H2O2 dan kurangnya enzim katalase yang pada akhirnya menghambat produksi melamin yakni pigmen yang menjadi pewarna alamiah rambut manusia.

7.    Enzim katalase diproduksi oleh organel badan mikro. Disebut badan mikro karena ukurannya sangat kecil, hanya bergaris tengah 0,3 – 1,5 mikro meter. Badan mikro ini terdiri atas dua jenis, yaitu peroksisom dan glioksisom.
Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim katalase adalah jenis peroksisom. Peroksisom ini banyak sekali ditemukan di dalam sel - sel hati.

8   H2O2 dalam kehidupan sehari-hari diberi nama hidrogen peroksida yang berfungsi sebagai:
a.       Bahan pemutih
Hidrogen Peroksida adalah bahan pemutih yang paling tepat dan efisien untuk tekstil. Hidrogen peroksida dijual bebas, dengan berbagai merek dagang dalam konsentrasi rendah (3-5%) sebagai pembersih luka atau sebagai pemutih gigi (pada konsentrasi terukur). Dalam konsentrasi agak tinggi (misalnya merek dagang Glyroxyl®) dijual sebagai pemutih pakaian dan disinfektan. Penggunaan hidrogen peroksida dalam kosmetika dan makanan tidak dibenarkan karena zat ini mudah bereaksi (oksidan kuat) dan korosif.
b.      Pembersih air
Hidrogen Peroksida juga dipergunakan untuk membersihkan air limbah yang tercemar polusi seperti : Hidrogen Sulfida (H2S), Phenilics, Cyanides, dan unsur lain yang terdapat dalam limbah air

Selain itu, hidrogen peroksida (H2O2) juga berfungsi sebagai disinfektan,oksidator, serta sebagai bahan bakar roket.

I.                   KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesipulan bahwa:
1.      Enzim katalase akan bereaksi jika ditambahkan dengan H2O2 sebagai substratnya. Enzim katalase tidak dapat bekerja atau bereaksi jika dalam kondisi pH yang terlalu asam atau yang terlalu basa serta suhu yang tidak sesuai.
2.      Pengaruh enzim  katalase terhadap H2O2adalah berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2 .
3.      Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim adalah : suhu, pH, dan sebagainya.

II.                DAFTAR PUSTAKA
Referensi Internet :
Referensi buku :
Orman. 2008. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Grafindo
Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira
Santoso, Begot. 2007. Biologi: Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Bekasi: Interplus. Karmana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar