A. TUJUAN
Mengekstrasi DNA dari kacang kapri.
B. DASAR TEORI
Rekayasa genetic atau
DNA rekombinan atau pencangkokan gen adalah suatu kumpulan teknik – teknik
eksperimental yang memungkinkan peneliti untuk mengisolasi, mengidentifikasi,
dan melipatgandakan suatu fragmen DNA dalam bentuk murninya.
Manipulasi-manipulasi tersebut dilakukan secara in vitro dengan menggunakan material-material biologi.
Manipulasi-manipulasi tersebut dilakukan secara in vitro dengan menggunakan material-material biologi.
Gambar Rekayasa Genetika
Ekstraksi DNA adalah
langkah pertama yang sangat penting dalam langkah-langkah kerja analisis DNA
sequencing. Kualitas secara keseluruhan, akurasi dan panjang
pembacaan urutan basa DNA dapat dipengaruhi secara signifikan oleh karakter
sample itu sendiri, dan metode yang dipakai untuk ekstraksi DNA. Mengisolasi
DNA dengan kualitas tinggi dari berbagai jenis sample memiliki tantangan
tersendiri, dan metode yang ideal akan beragam bergantung pada jenis jaringan/tissue
(termasuk darah), bagaimana ia diperoleh dari sumbernya, dan bagaimana
sample ditangani atau disimpan sebelum diekstrak. Metode untuk isolasi asam
nukleat sering dikerjakan menggunakan penghancuran mekanik atau metode kimiawi,
yang kadang-kadang juga terotomatisasi. Baik metode ekstraksi manual maupun
otomatis yang digunakan, kita harus berhati-hati untuk meminimalisir degradasi
DNA, dengan menghindari ekspos terhadap panas, cahaya, freeze-thaw
yang berulang-ulang dan vortex. Selanjutnya, laboratorium harus
diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir kemungkinan kontaminasi silang
diantara sample (Sutomo, 2002).
Gambar DNA
Para peneliti menemukan
enzym restriksi endonuklease yang mampu memotong untaian DNA pada sekuen/urutan
tertentu dari molekul DNA, dan enzim ini mampu memotong pada sekuen/urutan
tertentu pada organisme lain dan hasilnya disebut DNA rekombinan. DNA yang
merupakan molekul unik dapat dikenali dengan teknik ekstrasi sederhana, dan
untuk mempelajari struktur DNA sudah dibuat dalam bentuk model DNA oleh Watson
dan Crick. Pengenalan struktur DNA penting untuk mengetahui sekuen yang
ditampilkan oleh setiap species. Sehingga dapat diaplikasikan dalam upaya
peningkatan kesehatan bidang farmasi, kedokteran, bidang pangan meliputi
pertanian dan peternakan.
A. ALAT DAN BAHAN
1.
Blender
2.
Gelas
Beker 1 L dan 200 mL
3.
Tusuk
gigi atau lidi
4.
Tabung
reaksi 50 mL
5.
Kain
puring (pelapis baju)
6.
Gelas
corong
7.
250
mL kacang kapri
8.
250
mL air hangat
9.
250
mL sabun cair, detergen, atau sampo encer
10.
100
mL isopropanol dingin
11.
Bubuk
pengempuk daging
12.
5
gr garam dapur
B. CARA KERJA
1.
Larutkan
garam dapur di dalam air hangat.
2.
Blender
kacang kapri serta larutan garam dapur dan air hangat sampai membentuk campuran
bubur kapri dengan cairannya.
3.
Pindahkan
kacang kapri yang telah diblender ke dalam gelas beker dan tambahkan sabun
cair.
4.
Aduk
campuran tersebut secara perlahan agar tidak terbentuk gelembung. Campuran ini
merupakan sumber DNA.
5.
Masukkan
sekitar 50 mL sumber DNA (dari langkah kerja keempat) ke dalam tabung reaksi.
6.
Pada
tabung reaksi ditambahkan bubuk pengempuk daging.
7.
Tambahkan
isopropanol dingin sebanyak satu kali volume filtrat pada tabung reaksi.
8.
Tetesi
acetokarmin agar DNA lebih jelas.
9.
Setelah
penambahan isopropanol akan terbentuk campuran dengan dua lapisan isopropanol
(di bagian atas) dan lapisan air dan bubuk kapri (di bagian bawah).
10.
DNA
kacang kapri akan mengembang di lapisan isopropanol. DNA tersebut dapat
diperoleh dengan melilit-lilitkannya pada lidi.
C. HASIL
PENGAMATAN
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
A. DISKUSI DAN PERTANYAAN
1.
Terangkan
bentuk DNA yang kamu peroleh!
Jawab
:
DNA yang kami amati berbentuk seperti benang dan gumpalan
kapas tipis.
2. Jika kamu
mengambil DNA dari sumber-sumber yang berbeda, apakah yang diperoleh akan
terlihat beda?
Jawab :
Apabila
mengambil dari sumber yang berbeda, maka DNA antara keduanya juga berbeda
karena makhluk hidup mempunyai kromosom yang berbeda-beda pula.
3. Jelaskan
manfaat penambahan sabun cair, bubuk pengempuk daging, dan isopropanol pada
kegiatan ini!
Jawab :
DNA masih berada di dalam nukleus. Untuk menghancurkan nukleus dan
mengeluarkan DNA dapat dilakukan dengan pemberian sabun, karena membran nukleus
sebagian besar adalah lemak maka untuk menghilangkan lemak tersebut diperlukan
sabun. Sabun ini dianalogikan sebagai SDS dalam proses isolasi DNA.
Proses
ini membebaskan DNA kromosom, DNA plasmid, RNA, protein dan komponen lain.
Bubuk pengempuk daging mengandung enzim protease yang berfungsi
untuk memecah protein yang ada dalam sel sehingga DNA dapat keluar. Pemberian isopropanol
bertujuan untuk visualisasi DNA, atau dengan kata lain untuk mengendapkan DNA
4. Jelaskan
rekayasa genetik apa saja yang dapat kamu lakukan dari DNA kacang kapri yang
telah kamu peroleh!
Jawab :
·
Isolasi,
yaitu memisahkan
DNA kromosom atau DNA genom dari komponen - komponen sel lain.
·
Duplikasi, dengan cara penambahan enzim
DNA polymerase.
·
Pemotongan DNA dengan menggunakan enzim
restriksi. Enzim restriksi juga berfungsi untuk penyisipan PCR.
5. Jelaskan
manfaat rekayasa genetik dalam kehidupan manusia dengan contoh!
Jawab :
Manfaat rekayasa genetika secara garis besar
a. Tersedianya
bahan makanan yang lebih melimpah. Hal ini terjadi karena semakin banyak
ditemukannya variasi-variasi makanan dengan menggunakan rekayasa genetika.
b. Meningkatnya
derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia
seperti insulin dan hormone pertumbuhan. Karena penyakit yang dulunya tidak
bisa disembuhkan, kini dapat disembuhkan dengan rekayasa genetika.
c. Tersedianya
sumber energi yang terbaharui.
d. Berkurangnya
polusi. Rekayasa genetika merupakan perubahan terhadap biologis.
e. Proses
industri yang lebih murah karena tidak banyak mengeluarkan biaya untuk
fasilitas.
B. KESIMPULAN
1.
DNA yang kami
amati berbentuk seperti benang dan gumpala kapas tipis
2.
Teknik isolasi DNA, merupakan suatu
cara/metode untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun
kloroplas.
3.Pada saat pengadukan harus pelan-pelan karena deterjen
mudah sekalu berbusa,. Busa yang ditimbulkan oleh deterjen akan mengganggu
pengamatan, karena DNA yang berhasil diisolasi nampak tipis, dan dapat
dipastikan lapisan DNA tersebut akan tertutupi jika terdapat banyak buih.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar